Halaman
Berapa media cetak yang Anda baca setiap hari? Kegiatan
membaca media cetak akan menambah infomasi terkini. Salah
satu kolom yang perlu Anda baca adalah editorial/tajuk rencana.
Dalam pelajaran ini, Anda akan membedakan fakta dan opini dalam
editorial/tajuk rencana. Adapun aspek menulis dalam pelajaran
ini adalah menulis karya ilmiah. Anda dapat menulis karya ilmiah
berdasarkan pengamatan/penelitian. Dalam pelajaran ini pun, Anda
akan belajar mementaskan drama.
Bera
p
a
med
i
a
cetak
yang
An
da
baca
s
etia
p
h
a
ri?
K
egiata
n
me
m
baca
m
ed
i
a
ceta
k
a
k
a
n
m
e
n
a
m
bah
inf
o
m
asi
terkini
.
S
ala
h
sa
tu
k
o
l
om
y
an
g
per
lu
An
da
b
aca
ad
a
l
a
h
e
di
tor
i
a
l
/ta
j
u
k
rencana
.
Da
l
a
m
pelajara
n
ini,
A
n
da
a
k
an
me
m
beda
k
a
n
fa
k
ta
dan
op
ini
da
l
am
e
ditorial/ta
j
u
k
rencana.
A
da
p
un
a
s
p
ek
me
n
u
li
s
da
l
a
m
pela
j
ara
n
i
n
i
ad
a
l
a
h
m
enu
li
s
k
arya
il
m
i
a
h
.
An
d
a
d
apa
t
menu
lis
k
ary
a
il
m
i
a
h
be
r
dasa
rk
an
p
engamatan/penelitian.
Da
l
am
pelajaran
ini
p
un,
An
da
a
k
an
b
ela
j
a
r
m
e
m
e
n
tas
k
an
drama
.
Fasilitas
Umum
Pelajaran
S
u
m
b
e
r
:
T
e
m
p
o
,
6
N
o
v
e
m
b
e
r
2
0
0
5
9
184
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS
Mengenal karakteristik
Kelengkapan karya ilmiah
Peta Konsep
Kegiatan Membaca dan
Menulis
Menulis karya ilmiah
hasil pengamatan/
penelitian
Mementaskan drama
Membedakan fakta dan
opini pada editorial
Kegiatan membaca
naskah
Alokasi waktu untuk Pelajaran 9 ini adalah 15 jam pelajaran.
1 jam pelajaran = 45 menit
Fasilitas Umum
185
Membedakan Fakta dan Opini
A
Surat kabar merupakan media efektif untuk menyampaikan infor-
masi kepada pembaca. Di dalam surat kabar terdapat editorial atau
tajuk rencana. Dalam pembelajaran ini,
Anda akan berlatih membaca
dan memahami editorial atau tajuk rencana. Anda akan menemukan
fakta dan opini dalam editorial tersebut. Di samping mengungkapkan
isinya, Anda pun akan berlatih membedakan fakta dan opini dalam
editorial atau tajuk rencana.
Pernahkah Anda membaca editorial atau tajuk rencana? Anda
dapat menemukannya di dalam surat kabar. Editorial atau tajuk
rencana adalah tulisan dalam surat kabar atau majalah yang berisi
permasalahan aktual. Tulisan tersebut ditulis berdasarkan sudut
pandang redaksi surat kabat atau majalah tersebut.
Di dalam tajuk rencana terdapat fakta dan opini. Fakta dalam
tajuk rencana adalah hal-hal faktual yang diambil dari peristiwa atau
gejala tertentu di masyarakat. Adapun opini adalah argumen atau
tanggapan redaksi terhadap peristiwa atau gejala yang dijadikan
pokok pembicaraan dalam tajuk rencana.
Agar lebih jelas, perhatikanlah editorial berikut. Bacalah dengan
teliti.
Memaksimalkan Standar Keselamatan Penerbangan
Persepsi bahwa tingkat keselamatan pener-
bangan nasional telah memasuki kategori menakut-
kan mendapatkan pembenaran. Kali ini, legitimasi
itu datang langsung dari pemerintah.
Pekan ini, Departemen Perhubungan merilis
daftar peringkat terbaru perusahaan penerbangan
dan standar keselamatan mereka. Dari 21 perusahaan
yang dinilai, hanya satu yang masuk kategori I atau
berkinerja baik. Sisanya hanya masuk kategori II atau
sedang, dan bahkan III, alias buruk.
Hasil pemeringkatan itu, ironisnya, tidak me-
ngejutkan. Hal itu tidak mengejutkan karena semua
paham bahwa standar keselamatan penerbangan di
negeri ini memang rendah. Tidak mengejutkan karena
kecelakaan pesawat yang menelan korban jiwa bukan
satu-dua kali terjadi. Ia amat sering terjadi.
Sebuah lembaga audit penerbangan internasional
sebelumnya telah menetapkan bahwa tidak ada satu
pun maskapai penerbangan Indonesia yang masuk
kategori I. Beberapa negara, terutama Amerika
Serikat (AS), bahkan mengeluarkan peringatan kepada
warganya agar tidak menggunakan jasa penerbangan
Indonesia. Tentu itu menjadi sebuah pukulan telak bagi
kredibilitas penerbangan sipil negeri ini.
Adapun yang sangat disesalkan adalah upaya
untuk meningkatkan standar keselamatan itu jauh
lebih lambat daripada yang diharapkan. Setelah
sekian lama, hanya satu dari 21 maskapai yang
berhasil masuk ke kategori I. Maskapai yang masuk
kategori I pun belum diakui IATA Organization
Safety Audit (IOSA). Hal ini terjadi karena tidak juga
memiliki sertifikat IOSA.
Posisi itu lagi-lagi membuat reputasi pener-
bangan nasional berada dalam bahaya. Karena
itu, harus ada upaya yang lebih dari sekadarnya
untuk memulihkan citra buruk yang telanjur telah
terbentuk.
Pemerintah harus menetapkan kebijakan yang
memaksa agar upaya-upaya peningkatan standar ke-
selamatan penerbangan dilakukan secepat-cepatnya
dan secermat-cermatnya. Pemerintah ditantang untuk
lebih tegas lagi dalam menerapkan sanksi.
Sumber:
www.indoflyer.net
186
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS
Pencabutan izin operasi kepada maskapai pe-
nerbangan yang masuk kategori III atau buruk harus
dilakukan tanpa diskriminasi. Maskapai mana pun
yang sejatinya masih berada di kategori III harus
dicabut izinnya. Pemberian privilese agar maskapai
tertentu lolos peringkat dan masuk kategori II tidak
boleh terjadi.
Ke depan, kriteria terhadap pemberian izin
baru perlu diperketat. Maskapai baru yang ingin
masuk pasar penerbangan nasional, misalnya,
haruslah maskapai yang mampu memenuhi kategori
I. Bila tidak, izin operasi tidak boleh diterbitkan.
Sebaliknya, bagi maskapai yang sudah ada, dalam
kurun waktu tertentu misalnya, diharuskan memenuhi
standar kategori I. Bila tidak, izin operasinya dapat
dicabut. Dengan sistem itu, pengguna jasa mendapatkan
jaminan standar keamanan terbaik. Upaya seperti itu
mestinya menjadi sebuah keniscayaan.
Pengguna jasa penerbangan tentu berharap
semua maskapai mencapai standar keselamatan
excellent. Berbeda dengan bus kota yang boleh
mogok di tengah jalan, bagi transportasi udara,
kerusakan mesin dan kekacauan sistem pascalepas
landas adalah dosa terbesar.
Maskapai penerbangan juga tidak boleh terjebak
dalam perang tarif. Liberalisasi dalam pasar bebas
tidak berarti kebebasan dalam mematikan pesaing
dengan menerapkan tarif serendah-rendahnya.
Karena kalau itu yang terjadi, dan standar ke-
selamatan dikorbankan, maskapai penerbangan se-
jatinya tengah mematikan pengguna jasa dalam arti
harfiah. Itu jelas sebuah kejahatan kemanusiaan.
Sungguh menyeramkan jika sejatinya itu yang
terus berlangsung selama ini.
Sumber
:
Media Indonesia
, 28 Juni 2007
Dapatkah Anda menemukan fakta dan opini dalam editorial
tersebut? Berikut ini adalah fakta yang terangkum dalam editorial
tersebut.
1. Pekan ini, Departemen Perhubungan merilis daftar peringkat
terbaru perusahaan penerbangan dan standar keselamatan
mereka.
2. Beberapa negara, terutama Amerika Serikat (AS), bahkan
mengeluarkan peringatan kepada warganya agar tidak meng-
gunakan jasa penerbangan Indonesia.
3. Setelah sekian lama, hanya satu dari 21 maskapai yang
berhasil masuk ke kategori I. Maskapai yang masuk kategori
I pun belum diakui IATA Organization Safety Audit (IOSA).
Hal ini terjadi karena tidak juga memiliki sertifikat IOSA.
Dari ketiga contoh fakta tersebut, dapat dilihat bahwa kutipan-
kutipan tersebut tidak disisipi tanggapan atau opini dari redaksi.
Ketiga hal tersebut ditulis apa adanya. Sekarang perhatikan contoh
opini berikut.
1. Posisi itu lagi-lagi membuat reputasi penerbangan nasional
berada dalam bahaya. Karena itu, harus ada upaya yang lebih
dari sekadarnya untuk memulihkan citra buruk yang telanjur
telah terbentuk.
2. Ke depan, kriteria terhadap pemberian izin baru perlu di-
perketat. Maskapai baru yang ingin masuk pasar pener-
bangan nasional, misalnya, haruslah maskapai yang mampu
memenuhi kategori I. Jika tidak, izin operasi tidak boleh
diterbitkan.
3. Karena kalau itu yang terjadi, dan standar keselamatan
dikorbankan, maskapai penerbangan sejatinya tengah me-
matikan pengguna jasa dalam arti harfiah. Itu jelas sebuah
kejahatan kemanusiaan.
Fasilitas Umum
187
Ketiga contoh kutipan tersebut merupakan tanggapan dari
redaksi terhadap beberapa fakta yang dimunculkan dalam editorial.
Dalam kutipan opini tersebut, dikemukakan juga harapan-harapan
yang bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan.
Sekarang, Anda tentu telah mulai memahami perbedaan antara
fakta dan opini. Dapatkah Anda menemukan fakta dan opini lainnya
dalam tajuk rencana tersebut?
Secara keseluruhan, tajuk rencana tersebut berisi buruknya
standar keselamatan yang ada dalam industri penerbangan
Indonesia. Masyarakat tentu menginginkan rasa aman tiap
kali melakukan perjalanan. Akan tetapi, yang terjadi ternyata
standar keselamatan dikorbankan demi tercapainya keuntungan
besar. Standar keselamatan dijatuhkan agar harga penerbangan
menjadi lebih ekonomis. Padahal, hal terpenting dalam perjalanan
penerbangan adalah kenyamanan dan keselamatan. Hal inilah yang
disinyalir menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya angka
kecelakaan pesawat. Bagaimanapun angka kecelakaan yang terjadi
telah mencoreng reputasi penerbangan Indonesia.
Setelah mempelajari materi tersebut, kerjakanlah latihan berikut.
Gangguan Listrik dan Tabiat Perawatan
Bangsa ini cukup pandai membangun, namun
hanya menyisakan sedikit kecerdasan untuk merawat
hasil-hasil pembangunan. Pembangunan sistem
interkoneksi listrik di wilayah Jawa dan Bali, misalnya.
Mestinya, sistem interkoneksi itu memberi jaminan
kecukupan aliran arus listrik di kedua pulau tersebut.
Ternyata tabiat perusahaan yang enggan merawat
peralatan menjadi pangkal persoalan. Permasalahan
bertambah rumit lantaran perusahaan tidak mampu
melakukan antisipasi secara menyeluruh. Kekurangan
bahan bakar pembangkit listrik selalu terjadi setiap
tahun. Mestinya, PLN membuat perencanaan yang
komprehensif dengan memperhitungkan secara
cermat seluruh gangguan yang bakal ada.
Sistem interkoneksi listrik di wilayah Jawa-Bali
pada pekan lalu kembali mengalami gangguan yang
berujung pada ancaman pemadaman bergilir.
Pemadaman memang tidak sampai dilakukan
secara menyeluruh di dua wilayah tersebut.
Persoalannya sederhana sekali, tapi akibatnya
sangat fatal, yaitu sejumlah pembangkit listrik
mengalami gangguan pada saat bersamaan.
Pasokan daya Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan
Uap (PLTGU) Muara Tawar, Bekasi, terhenti akibat
ketiadaan bahan bakar minyak (BBM). Pasokan BBM
ke Muara Tawar terganggu akibat kerusakan pompa
pada kapal pengangkut BBM. Begitu juga PLTU Paiton
Unit 7, Jawa Timur, mengalami gangguan peralatan
kipas udara, PLTU Suralaya terkena gangguan trafo,
PLTGU Cilegon ketiadaan gas, dan PLTU Cilacap
terganggu karena air laut surut.
Penyebab gangguan tersebut semuanya
adalah masalah yang bisa diprediksi sebelumnya.
Namun, fakta berbicara lain. Perusahaan
Listrik Negara (PLN) justru tidak mampu memberi
jaminan ketersediaan arus listrik setiap saat. Tiba-
tiba saja listrik padam tanpa pemberitahuan.
Sabotase pernah dijadikan kambing hitam sebagai
penyebab, sehingga alat negara seperti pihak
kepolisian dan badan intelijen diperintahkan untuk
turun tangan.
1. Bacalah editorial berikut dengan cermat dan teliti.
Sumber
:
Tempo,
Oktober 2005
Uji
Materi
188
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS
Kebutuhan bahan baku BBM dan gas sudah
seharusnya bisa diantisipasi. Gangguan kipas udara
dan trafo mencerminkan tabiat perusahaan yang
tidak mau merawat peralatan. Begitu juga gangguan
air laut surut semestinya sudah diperhitungkan
sejak dini dalam perencanaan proyek.
Listrik sudah menjadi kebutuhan vital. Pemadaman
listrik meski dalam sekejap saja berdampak luas.
Pemadaman itu berpotensi mengganggu roda
perekonomian nasional karena tidak ada perusahaan
yang tidak menggunakan listrik.
Sudah saatnya PLN memperbaiki kinerjanya
sebab perusahaan itu melayani 56% kebutuhan listrik
nasional. Saat ini daya listrik nasional terpasang baru
19.000 megawatt, dan 15.000 megawatt di antaranya
ada di Jawa-Bali. Angka ini baru bisa dinikmati 52%
rakyat Indonesia atau sekitar 18 juta keluarga.
Persoalan yang ada di depan mata ialah
pertumbuhan kebutuhan listrik nasional tidak
seimbang dengan pertumbuhan pembangkit listrik.
Pertumbuhan kebutuhan listrik nasional 7,1% per
tahun dan diperkirakan pada 2025 akan terjadi
krisis kebutuhan listrik.
Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan pem-
bangkit listrik konvensional yang menggunakan bahan
baku minyak bumi. Cetak Biru Pengelolaan Energi
Nasional 2005–2025 menargetkan pengurangan pe-
makaian minyak bumi menjadi hanya 26,2% pada 2025
dari saat ini 72,1%.
Pemerintah sudah mencanangkan program
10.000 megawatt untuk menambah daya listrik
di Jawa-Bali. Wapres Jusuf Kalla pun mengundang
investor dari China untuk menanam modal di
bidang kelistrikan. Bahkan, pemanfaatan pembangkit
listrik tenaga nuklir pun mulai dilirik.
Namun, sebagus apa pun program pemerintah,
sebanyak apa pun penambahan daya listrik, per-
soalannya kembali kepada keseriusan PLN menata diri
untuk merawat seluruh pembangkit listrik yang ada.
Sumber
:
Media Indonesia
, 27 Juni 2007
2. Perincilah fakta dan opini yang ada dalam editorial tersebut.
3. Tulis kembali isi editorial tersebut dengan menggunakan kata-
kata Anda sendiri.
4. Diskusikanlah hasil pekerjaan Anda dengan teman dan guru Anda.
Info
Bahasa
Sering kali terjadi kekeliruan saat menggunaan preposisi
di
,
pada
, dan
dalam
. Adapun contoh penggunaan preposisi yang
salah adalah sebagai berikut.
1.
Di
buku ini dikemukakan pentingnya sarapan pagi.
2.
Pada
mejanya masih berserakan lembaran kertas dan
buku.
3.
Dalam
bulan ini razia dilaksanakan di beberapa tempat.
Untuk menghindari kekeliruan, perhatikanlah prinsip-
prinsip berikut.
1. Preposisi
di
digunakan di depan kata benda yang mengandung
makna tempat dan alat.
2. Preposisi
di
tidak digunakan di depan kata benda yang
mengandung makna waktu, manusia, binatang, dan makna
yang berhubungan dengan bahasa.
3. Preposisi
pada
digunakan di depan kata benda yang mengan-
dung makna waktu, manusia, dan binatang.
4. Preposisi
dalam
digunakan di depan kata benda yang
menyatakan hal yang berhubungan dengan bahasa, yaitu
tulisan, surat, pembicaraan, uraian, dan dalam satuan waktu
tertentu, misalnya dalam waktu dua jam,
dalam peristiwa
itu, dalam perang saudara itu, dalam surat hari ini
.
Sumber
:
Dokumentasi pribadi
Fasilitas Umum
189
Menulis Karya Ilmiah
B
Hasil penelitian dapat ditulis ke dalam karya ilmiah. Melalui
karya ilmiah tersebut, peneliti dapat menyampaikan berbagai
informasi bermanfaat seputar penelitiannya kepada pembaca. Dalam
menulis karya ilmiah, ada hal-hal yang dapat dijadikan sebagai acuan.
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih mendaftar informasi-informasi
yang perlu ditulis, menentukan gagasan yang akan dikembangkan
menjadi karya tulis ilmiah, menyusun kerangka karya tulis ilmiah,
mengembangkan kerangka menjadi karya tulis ilmiah dengan dilengkapi
daftar pustaka, dan menyunting karya tulis ilmiah.
Karya tulis ilmiah merupakan salah satu jenis karya tulis yang
berisi berbagai informasi. Informasi tersebut merupakan hasil
pengamatan dan penelitian. Contoh-contoh karya tulis ilmiah yang
dapat Anda temukan, antara lain makalah, laporan penelitian, skripsi,
tesis, dan disertasi. Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih untuk
menulis makalah.
Karya tulis ilmiah berupa makalah yang akan Anda tulis
memiliki karakteristik. Karakteristik tersebut harus Anda pahami
terlebih dahulu sebelum Anda memulai menulis. Karakteristiknya
adalah sebagai berikut.
1. Merupakan hasil kajian literatur atau laporan pengamatan dan
penelitian.
2. Menampilkan sejauh mana pemahaman penulis terhadap
permasalahan yang dibahas.
3. Menampilkan kemampuan meramu berbagai sumber informasi
ke dalam sebuah karya tulis yang utuh.
Dalam makalah, hal-hal yang harus Anda lengkapi adalah
sebagai berikut.
1. Judul
2. Pendahuluan
3. Permasalahan
4. Pembahasan
5. Simpulan dan saran
6. Penutup
7. Daftar Pustaka
Sebagai contoh, kita akan menulis sebuah makalah tentang
pengelolaan mata air bagi kesejahteraan masyarakat. Kita harus
mendata pokok-pokok penting yang akan kita tuliskan ke dalam
makalah. Pokok-pokok penting itulah yang akan menjadi acuan
kita saat menulis kerangka karangan. Pokok-pokok penting tersebut
dapat kita tuliskan seperti berikut.
1. Kebutuhan masyarakat terhadap air bersih semakin meningkat.
2. Sampai saat ini hanya 60 persen rumah tangga yang
mendapatkan suplai air dari PDAM (Perusahaan Daerah
Air Minum). Sisanya mendapat air dari sumur yang dibuat
sendiri atau dari penjual air keliling.
190
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS
Sementara di pedesaan, PDAM hanya melayani sekitar
10 persen rumah tangga. Sisanya dilayani oleh mekanisme
penyediaan sendiri (
self-supply
) yang disediakan oleh
masyarakat maupun rumah tangga itu sendiri.
3. Masyarakat telah banyak berinsiatif dalam pengadaan
sumber air untuk kebutuhan sehari-hari. Contohnya adalah
mayarakat Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten
Bandung.
4. Luas wilayah Desa Cibodas adalah 1.273,440 hektare. Jumlah
penduduknya 9.294 yang terbagi ke dalam 2.739 kepala
keluarga. Pada tahun 1984, desa ini menjuarai lomba desa
tingkat provinsi dan menjuarai lomba desa swasembada.
5. Pada tahun 1988 Desa Cibodas dengan bantuan dari Pemda
Provinsi Jawa Barat memulai pembangunan sarana air bersih.
Mereka mendapat sumbangan berupa pipa induk sepanjang
6,8 km. Selain itu, mereka pun mendapat bimbingan teknik
dan administrasi. Pembangunan pun dilakukan dalam bebe-
rapa tahap.
6. Kini, akses penyediaan air masyarakat Cibodas semakin me-
ningkat dan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Pengelolaan Air Bersih Berbasis Masyarakat di Desa Cibodas
Mata Air Sumber Kesejahteraan Bersama
Oleh Suci Rahayu
Peraturan Pemerintah No. 16/2005 mengenai
Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) me-
nyebutkan, pemerintah dan pemerintah daerah
bertanggung jawab terhadap pemenuhan air minum
bagi kebutuhan pokok minimal untuk sehari-hari.
Saat ini, menurut PDAM, hanya sekitar 60
persen rumah tangga mendapatkan suplai air dari
PDAM. Sisanya mendapatkan air dari sumber lain
seperti sumur atau dari penjual air keliling. Adapun
di daerah perdesaan PDAM hanya melayani sekitar
Setelah selesai menulis pokok-pokok penting tersebut, kita dapat
menuliskan kerangka tulisan. Contohnya adalah sebagai berikut.
I. Tanggung jawab pemerintah terhadap penyediaan air bersih
-
PP No. 16/2005 dan instruksi Menteri Dalam Negeri
No. 8/1998
-
Kondisi kebutuhan air masyarakat Jawa Barat
II. Inisiatif masyarakat
- Tekanan luar biasa dalam pemenuhan kebutuhan air
- Kerja keras masyarakat
III. Desa Cibodas, Lembang
- Kondisi
- Prestasi
IV. Proses Pembangunan Badan Pengelola Air Bersih dan
Sanitasi Cibodas
- Tahun 1998 BPABS mulai dibangun.
- Perkembangan BPABS hingga sekarang
V. Manfaat BPABS bagi masyarakat
- Kesejahteraan masyarakat
- Kelestarian lingkungan
Sekarang, perhatikanlah contoh karya tulis ilmiah berikut dengan
saksama.
Fasilitas Umum
191
10 persen untuk rumah tangga dan sisanya dilayani
oleh mekanisme penyediaan sendiri (
self-supply
)
yang disediakan oleh masyarakat maupun rumah
tangga itu sendiri. (
Indonesia, Averting an Infrastructure
Crisis
:
A Framework for Policy and Action; 2004
).
Menurut instruksi Menteri Dalam Negeri
No. 8/1998, secara ideal setiap keluarga rata-rata
memerlukan air bersih sedikitnya 10 meter kubik
per bulan. Namun, kenyataannya banyak keluarga
miskin saat ini yang tidak mempunyai akses terhadap
air bersih dan sanitasi dasar atau tidak dapat
memenuhi kebutuhan minimum tersebut. Padahal,
saat ini jumlah keluarga miskin menurut Bappeda
Jabar tahun 2006 di Jawa Barat sudah mencapai
5,45 juta jiwa atau sekitar 13,5 persen dari total
penduduk Jawa Barat. Bisa dibayangkan bagaimana
semakin terpuruknya kehidupan mereka. Oleh
karena itu, diperlukan inisiatif-inisiatif baru yang
dapat meningkatkan kembali jangkauan penyediaan
air bersih bagi masyarakat miskin.
waktu itu dijabat Aang Kunaefi– berupa pem-
bangunan sarana air bersih.
Desa Cibodas merupakan daerah dataran tinggi
dengan luas wilayah mencapai 1.273,440 ha dan
jumlah penduduknya 9.294 jiwa yang terbagi dalam
2.739 KK. Kondisi wilayahnya yang berupa areal
perbukitan di sekitar Bukit Tunggul dengan hutan dan
perkebunan kina PTPN VIII di sekelilingnya membawa
dampak positif, berupa banyaknya sumber-sumber air
yang melimpah. Di antaranya mata air Sanggadulang,
Seke Saladah, dan Legok Onah. Kondisi ini mendorong
warga untuk memanfaatkan sumber-sumber mata air
tersebut.
Pada 1988 Desa Cibodas dengan bantuan dari
Provinsi Jabar dan sebuah NGO mem
ulai pembangunan
sarana air bersih dan mendapatkan sumbangan berupa
pipa induk sepanjang 6,8 km. Selain pemberian pipa
induk, masyarakat juga mendapat bimbingan teknik
dan administrasi. Setelah melalui musyawarah dan
kesepakatan-kesepakatan, dimulailah pembangunan
yang dilaksanakan beberapa tahap.
Hasil pembangunan tahap pertama yang
selesai November 1989 berupa saluran pipa induk
sepanjang 7,7 km dengan debit 11 liter/detik dan
saluran ke RW sepanjang 8.040 meter dengan
bak penampung sebanyak 15 unit, menghasilkan
sambungan ke rumah sebanyak 242 sambungan.
Pembangunan sarana air bersih pada tahap pertama
ini juga merupakan swadaya masyarakat berupa
uang dan tenaga pelaksana pembangunan. Caranya,
penduduk yang akan menyambungkan pipa sampai
ke rumah dikenakan biaya pemasangan sebesar
Rp100.000,00.
Dengan selesainya pembangunan tahap per-
tama, penduduk bisa menikmati sarana air bersih
di rumah masing-masing sehingga tidak perlu repot
lagi mengambil ke mata air. Dahulu masyarakat
mengambil air langsung dari mata air dan harus
menempuh jarak kurang lebih 2 km. Masyarakat
Cibodas menyebut bak penampung dengan kata
"buleng", berupa bak penampung besar yang terbuat
dari ferrocement atau bambu semen. Seminggu
sekali buleng ini diperiksa oleh seorang teknisi.
Untuk terpeliharanya pembangunan dan
administrasi air bersih, dibentuklah pengelola
air ini yang diberi nama dan membentuk Badan
Pengelola Air Bersih dan Sanitasi (BPABS) Cibodas
dengan struktur kepengurusan terdiri dari ketua,
sekretaris, bendahara, dan teknisi-teknisi.
Pembangunan sarana air bersih ini tidak cukup
sampai di situ. Dengan berkembangnya penduduk
dan untuk meningkatkan pembangunan, sarana air
bersih ini dikembangkan pembangunannya dengan
penambahan bak penampung dan sambungan ke
rumah menjadi 1.435 sambungan.
Dengan administrasi yang rapi, saat ini BPABS
Cibodas yang mengelola sistem air bersih berbasis
Berbasis Masyarakat
Berdasarkan penelusuran Environmental
Services Program (ESP) USAID yang dilaksanakan
oleh Kelompok Kerja Komunikasi Air (K3A),
saat ini cukup banyak inisiatif-inisiatif masyarakat
yang bermunculan akibat tekanan yang luar biasa
dalam memenuhi kebutuhan akan air. Ketika
satu per satu cadangan air menghilang, beberapa
kelompok masyarakat bahu-membahu membuat
sebuah sistem pengairan sendiri dan dikelola oleh
masyarakat, inilah yang terjadi di Desa Cibodas,
Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Sejarah pembangunan air bersih ini bertolak
dari prestasi Desa Cibodas pada tahun 1984 yang
menjuarai lomba desa tingkat provinsi, juga di tahun
yang sama menjuarai desa swasembada. Pada tahun
1986, desa ini menjuarai perlombaan kebersihan
tingkat provinsi. Dari pengalaman tersebut warga
desa mendapat hadiah dari gubernur–yang pada
192
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS
Tulisan ilmiah tersebut dapat Anda lengkapi dengan daftar pustaka.
Catatlah buku-buku, artikel media massa, sumber internet, dan lain-
lain yang telah Anda gunakan sebagai bahan referensi. Buatlah daftar
pustaka seperti yang telah Anda pelajari di Semester 1.
Sekarang, setelah mempelajari contoh karya tulis ilmiah ter-
sebut, kerjakanlah latihan berikut.
1. Cari dan tentukanlah sebuah topik yang akan Anda jadikan
sebagai bahan untuk menulis sebuah karya tulis ilmiah berupa
makalah.
2. Lakukanlah kegiatan penelitian atau studi pustaka. Kumpulkanlah
data-data atau bahan-bahan yang relevan dengan tulisan karya
ilmiah Anda.
3. Catatlah pokok-pokok penting yang akan Anda gunakan dalam
karya tulis Anda.
4. Buatlah kerangka tulisan, lalu kembangkan menjadi sebuah
tulisan utuh lengkap dengan daftar pustaka.
5. Tukarkanlah karya tulis yang telah Anda buat dengan teman Anda.
6. Baca dan koreksi karya tulis teman Anda agar terhindar dari
kesalahan-kesalahan penulisan.
7. Kembalikan karya tulis yang telah Anda koreksi kepada
pemiliknya untuk diperbaiki.
8. Jika memungkinkan, kumpulkan hasil tulisan yang telah diperbaiki
kepada guru Anda.
masyarakat telah mendapat keuntungan yang tidak
sedikit. K
euntungan tersebut disalurkan bagi pem-
bangunan desa dan kesejahteraan masyarakat.
Bahkan sampai saat ini jumlah mata air bertambah
dari semula mengandalkan dua mata air, menjadi
tiga mata air. Secara rutin BPAB Cibodas memeriksa
kualitas airnya di lab uji air. Jumlah pelanggan BPAB
Cibodas dari tahun ke tahun terus bertambah.
Upaya-upaya peningkatan akses air bagi
masyarakat yang telah dilakukan oleh sekelompok
masyarakat di Desa Cibodas patut dihargai. Itu juga
jadi contoh, di tengah kondisi kian menurunnya
kualitas lingkungan, masyarakat secara swadaya
ternyata bisa membuat dan menjalankan sebuah
sistem dengan baik.
Selain pengelolaan air melalui sistem adminis-
trasi yang baik, pelestarian sumber-sumber air
patut pula semakin gencar dilakukan sebagai upaya
menjaga kesinambungan dan keberadaan sumber air.
Akankah sistem berbasis masyarakat ini bertahan
dan semakin meluas di tengah gencarnya upaya
privatisasi SDA?
Sumber
:
Pikiran Rakyat
, 30 Agustus 2007
Uji
Materi
Fasilitas Umum
193
Mementaskan Drama
Sederhana
C
Sumber
:
Dokumentasi pribadi
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih memerankan drama
dengan memerhatikan penggunaan gerak-gerik (gestur), mimik,
dan pelafalan sesuai dengan watak tokoh dalam pementasan
drama. Anda akan berlatih menanggapi peran yang ditampilkan
dalam pementasan drama.
Sebelum memerankan tokoh dalam sebuah drama, Anda harus
menghayati terlebih dahulu peran tersebut. Dengan demikian, Anda
akan bermain dengan sangat baik. Setelah Anda memahami dan
menghayati peran dalam drama, Anda perlu melatih gerak-gerik
(
gestur
), mimik (ekspresi wajah), dan intonasi dalam pelafalan
dialog. Hal ini bertujuan agar penonton dapat menangkap pesan atau
maksud yang hendak disampaikan oleh pemain.
Sebelumnya, telah dikemukakan bahwa untuk melatih peng-
hayatan diperlukan latihan olah sukma. Untuk melatih gerak-gerik
dan mimik, Anda perlu melakukan latihan olah tubuh, sedangkan
untuk melatih intonasi Anda memerlukan latihan olah vokal.
Latihan-latihan tersebut sangat penting dilakukan agar saat
pementasan berlangsung, tubuh aktor akan siap secara keseluruhan.
Dengan demikian, penonton tidak akan merasa jenuh.
1. Gerak-Gerik (
Gestur
)
Seorang pemain drama perlu mengontrol tubuhnya sendiri agar
sesuai dengan peran yang akan diperankannya. Misalnya, saat Anda
berperan sebagai seorang guru yang berwibawa tentunya berbeda
gestur saat Anda berperan sebagai seorang kakek renta. Contoh
lainnya adalah saat Anda berperan sebagai seorang siswa yang baik
dan pintar, tentunya berbeda dengan
gestur
siswa badung yang
pemalas.
Untuk dapat menguasai gestur tokoh-tokoh tertentu dengan
baik, Anda perlu melakukan latihan olah tubuh. Di samping itu,
Anda pun perlu melakukan observasi atau pengamatan terhadap
figur tokoh yang akan Anda perankan. Misalnya, saat Anda ditugasi
berperan sebagai seorang guru, Anda dapat melakukan pengamatan
terhadap guru Anda.
2. Mimik atau Ekspresi
Latihan mengolah mimik pun merupakan hal yang tidak kalah
pentingnya. Penonton dapat mengetahui suasana hati tokoh yang
diperankan melalui mimik yang diperlihatkan oleh pemain. Contohnya,
saat pemain berperan sebagai seseorang yang sedang bersedih, tidak
mungkin dia menunjukkan mimik atau ekspresi bahagia.
Gambar 9.1
Kegiatan berlatih drama
memerlukan kesiapan fisik dan
mental.
194
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS
Agar mimik Anda dapat terlatih dengan baik, Anda dapat melakukan
kegiatan senam wajah setiap hari. Caranya, yaitu menggerak-gerakkan
seluruh otot wajah Anda hingga terasa pegal. Hal ini dapat membantu
Anda melenturkan otot-otot wajah Anda sehingga mudah dibentuk
untuk menampilkan ekspresi-ekspresi tertentu.
Sumber
:
Dokumentasi pribadi
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 4–7 orang.
2. Pilihlah salah satu drama terbaik yang akan Anda tampilkan bersama
teman-teman.
3. Tentukan sutradara dan pemainnya.
4. Perhatikan penghayatan, gerak-gerik, mimik, dan intonasi Anda
saat bermain drama.
5. Tanggapilah penampilan kelompok lain dalam diskusi.
3. Intonasi
Intonasi dalam pelafalan dialog drama sangat diperlukan. Intonasi
yang baik akan membuat penonton tidak jenuh dan permainan lebih
hidup.
Pengolahan intonasi dapat dilakukan dengan cara:
a. menaik-turunkan volume suara;
b. merendah-tinggikan frekuensi nada bicara;
c. mengatur tempo pengucapan;
d. mengatur dan menolah warna serta tekstur suara;
Setelah memahami materi-materi tersebut, tentunya Anda telah
siap untuk menampilkan sebuah drama bersama teman-teman.
Untuk itu, kerjakanlah latihan berikut.
Gambar 9.2
Olah suara gestur sangat
diperlukan dalam kegiatan latihan
drama.
1
B
lhkl
k
d
47
Uji
Materi
Fasilitas Umum
195
1. Fakta adalah hal-hal faktual yang diambil dari peristiwa atau
gejala tertentu dalam masyarakat.
2. Opini adalah argumen atau tanggapan redaksi terhadap peris-
tiwa atau gejala yang dijadikan pokok pembicaraan dalam tajuk
rencana.
3. Karakteristik karya ilmiah adalah:
a. hasil kegiatan literatur;
b. pemahaman permasalahan;
c. meramu beragam informasi.
4. Kelengkapan karya ilmiah adalah: judul, pendahuluan, per-
masalahan, pembahasan, simpulan dan saran, penutup, serta
daftar pustaka.
5. Kegiatan latihan drama dapat Anda lakukan dengan melatih suara,
gestur, sampai penghayatan.
Kegiatan membaca tajuk rencana, editorial bertujuan
agar Anda dapat mengetahui informasi dan pandangan
redaksi media cetak. Dengan memahami fakta dan opini
Anda dapat lebih kritis terhadap permasalahan yang terjadi
di masyarakat. Adapun menulis karya ilmiah akan membawa
Anda dalam dunia ilmu pengetahuan yang harus didukung
bukti-bukti. Berlatih drama akan membuat Anda memahami
bahwa untuk menjadi aktor, perlu perjuangan yang panjang.
Refleksi Pelajaran
Rangkuman
Kegiatan
Lanjutan
1. Bergabunglah dengan kelompok Anda.
2. Pilihlah salah satu naskah drama yang akan dipentaskan.
3. Lakukanlah latihan olah tubuh dan penghayatan tokoh.
4. Buatlah dalam kelompok Anda tersebut.
196
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS
Kerjakanlah soal berikut.
Kemarahan adalah suatu emosi yang sulit dihadapi karena
beberapa alasan. Anda mungkin tumbuh dalam suatu keluarga tempat
kemarahan diekspresikan dalam cara yang menyakitkan, agresif atau
kasar. Anda mungkin juga diajarkan bahwa ekspresi kemarahan adalah
sesuatu yang tidak bisa diterima dan Anda belajar untuk menekan
atau menyembunyikannya.
Banyak di antara kita merasa marah, tetapi tidak tahu apa
yang harus dilakukan untuk menghadapi kemarahan tersebut.
Anda
mungkin malah berpura-pura bahwa segala sesuatu baik-baik saja,
sementara di dalam diri Anda merasa penuh dengan amarah atau
Anda mengekspresikan kemarahan dengan meluapkannya keluar:
menjerit atau menyakiti mereka yang dekat dengan Anda.
Marah adalah suatu emosi manusia yang normal. Kita pernah
merasa marah dalam situasi tertentu: ketika kita terjebak dalam
suatu kemacetan, jika orangtua mengkritik kita, ketika atasan memper-
lakukan kita secara tidak hormat. Bagi sebagian besar manusia, marah
adalah suatu emosi perlindungan diri yang bertindak sebagai suatu
bendera merah yang memperingatkan kita bahwa sesuatu sedang
terjadi pada kita. Marah dapat juga berupa suatu emosi yang berguna
yang dapat mengingatkan kita untuk bertanggung jawab, membuat
suatu perubahan atau melindungi diri dalam suatu situasi.
Sumber
:
www.kotacantik.info.com
1. Hal apa saja yang dikemukakan dalam teks tersebut?
2. Menurut Anda, apakah teks tersebut termasuk karya ilmiah?
Berikan alasan Anda.
3. Hal positif apa saja yang dapat Anda peroleh dari teks
tersebut?
4. Tuliskanlah tanggapan Anda terhadap isi teks tersebut.
Kjk
lh
lb
ik
Soal Pemahaman Pelajaran 9